Gambar Bersumber google |
Senantiasalah menjadi wanita
yang tangguh dan mandiri. Karena hidup ini ibarat hutan yang penuh liku dan
berduri. Ya, hidup memang tidak mudah. Hidup itu penuh dengan tantangan.
Perjuangan yang tidak akan ada habisnya. Disinilah, mentalmu akan diuji. Di
dunia inilah, karaktermu akan ditempa.
Wanita tangguh
itu bukan berarti tak boleh menangis.
Menangis bukanlah cerminan kelemahan. Karena menangis itu merupakan hal yang
manusiawi. Jadi, janganlah kamu membendung tangis jikalau setiap tetes air mata
itu dapat meredam gejolak dalam hatimu.
Wanita tangguh itu adalah
wanita yang tidak takut akan kegagalan. Ia mungkin akan bersedih dan meluapkan
emosi. Tapi, ia tak akan terlena terlalu lama. Ia akan segera menyeka air
matanya. Mampu bangkit lagi dan kembali berdiri di atas kaki sendiri.
Menjadi wanita yang mandiri
bukan berarti kamu tak perlu menikah. Kamu tetaplah manusia biasa. Manusia yang
punya keterbatasan dan punya rasa cinta. Menikah atau tidak, itu sepenuhnya
adalah hak dirimu. Ya, menikah bukanlah tolak ukur atas kemandirianmu.
Definisinya jelas tak sesempit itu.
Wanita yang mandiri adalah
wanita yang tidak bergantung berlebihan kepada orang lain. Ia bukanlah wanita
yang manja. Jadi, jangan pernah menggantungkan masa depanmu kepada siapa pun.
Setiap jenjang pada hidupmu berada dalam genggaman tanganmu. Maka,
selesaikanlah masalahmu secara dewasa dan tentukanlah keputusanmu sendiri.
Tapi ingatlah juga akan hal
ini. Menjadi wanita mandiri ketika kamu sudah berkeluarga, tak berarti kamu
melupakan tanggung jawabmu sebagai seorang ibu dan istri. Aye Leymakali
0 komentar