http://ayeleymakali.blogspot.co.id/2017/01/7-ciri-guru-yang-paling-disukai-siswa.html
7 Ciri Guru Yang Paling Disukai Siswa ( Sumber Gambar Google )
Jabatan guru adalah profesi pilihan, bukan anugerah ! Maksudnya ? Untuk menjadi seorang guru anda harus melalui dan memenuhi semua persyaratan yang diperlukan misalnya kualifikasi pendidikan yang dimiliki harus jenis pendidikan ‘ilmu keguruan’.

Jarang sekali atau mungkin belum pernah terjadi ada orang yang menjadi guru karena mendapat anugerah atau pemberian orang lain. Seandainya pun ada, toh si calon guru juga yang harus memilih bersedia atau tidak untuk menerima jabatan itu.

Setelah menjadi seorang guru anda harus mengetahui atau bila perlu memiliki ciri-ciri guru yang paling disukai siswa. Berikut ini adalah 7 ciri guru yang paling disukai siswa. Maaf, ini merupakan pengalaman pribadi yang pernah saya alami sendiri :

1.   Mudah Tersenyum
Siswa paling suka kepada guru yang mudah tersenyum. Lebih menyenangkan lagi jika senyuman tersebut diselingi dengan sapaan. Guru yang ‘mahal’ senyum akan terkesan sangar dan sudah pasti tidak disukai siswa. Satu pesan buat anda, walaupun siswa suka dengan guru yang mudah tersenyum, jangan terlalu mengumbar senyum apalagi sampai senyum-senyum sendiri tanpa ada orang lain di sekitar anda !

2.   Humoris
Belajar dengan serius memang harus diutamakan. Tetapi jika dalam penyampaian materi ajar yang dilakukan guru terlalu serius maka yang terjadi adalah siswa menjadi bosan. Akibatnya tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan bisa-bisa tidak tercapai. Selingi dengan humor ringan (jangan yang berat, anda bukan pelawak) ketika anda menyampaikan materi yang serius agar pembelajaran menjadi mengasyikkan dan siswa anda tetap fresh.

3.   Menguasai Bahan Ajar
Rupanya ada guru yang kurang/tidak menguasai bahan ajar ? Ada ! Tanya saja pada diri kita sendiri, terus jawab saja sendiri-sendiri (canda). Jujur, kita pasti pernah menemukan sosok guru yang sedang menyampaikan bahan ajar di depan kelas dengan bolak-balik melihat ke buku atau catatan yang ada di mejanya. Menurut anda, bagaimana penilaian siswa terhadap guru yang demikian ?

4.   Berpenampilan Menarik
Ternyata ada guru yang punya penampilan tidak menarik? Ada! Contohnya saya, saya hanya tampil menarik di hadapan guru honor kami yang masih belia dan cantik! (canda). Tampillah ‘gagah’ di hadapan siswa anda. Jangan nampak membungkuk, lamban, seperti tak mandi pagi. Anda seorang guru tentu pernah ‘dicekoki’ dengan materi pelayanan prima. Praktekkan! Jangan hanya di depan rekan sejawat atau dengan masyarakat sekitar tapi lakukan di hadapan siswa anda, mudah-mudahan anda akan menjadi guru yang di nantikan siswa jika anda tidak hadir ke sekolah karena alasan tertentu.

5.   Menyampaikan Materi Lewat Permainan
Saya  pernah membuat survey di kelasku dengan mengajukan beberapa pertanyaan sederhana, diantaranya : “Pelajaran apa yang paling kamu sukai?” Apa jawaban dari mereka? Tanpa sengaja mereka sepakat : “Penjas, Pak!” saya simpulkan bahwa ternyata mereka lebih menyukai pelajaran yang disampaikan lewat permainan. Tantangan buat anda, ciptakanlah teknik pembelajaran yang dalam cara menyampaikan materinya dilakukan lewat permainan. Ingat! Bukan belajar sambil bermain, tapi bermain untuk belajar yang benar-benar untuk belajar. Kalau anda belum mampu menemukan teknik yang tepat seperti halnya saya, sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu ajak keluar semua siswa anda. Sebagai tahap awal lakukan proses pembelajaran dengan suasana santai misalnya di bawah pohon. Sayangnya cara seperti ini hanya sesuai untuk jumlah siswa yang relatif sedikit.

6.   Memeriksa Setiap Tugas Yang Telah Diberikan 
Periksalah setiap tugas yang anda berikan kepada siswa, jangan menunda, walaupun kerja tersebut terasa memuakkan. Hargai jerih payah mereka. Berikan pujian dan penghargaan yang wajar kepada siswa anda yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Jangan sekali-kali membunuhnya dengan mengatakan langsung kepadanya bahwa dia ‘bodoh’ ketika hasil kerjanya jelek, mungkin cara anda menyampaikan materi belum sesuai untuknya. Anggap saja dia sedang lalo (lambat louding).

7.   Bertanggung Jawab (Berwibawa)
Bagian yang terakhir ini gampang-gampang susah karena tanggung jawab yang sudah kental biasanya agak sulit dipertahankan dan gampang mengendur. Ada guru yang tidak bertanggung jawab? Tidak! Semua guru bertanggung jawab. Tapi besar kecilnya tanggung jawab, itulah yang menjadi persoalan. Bertanggung jawablah anda pada hal-hal kecil dan besar yang anda lakukan. Mintalah maaf kepada siswa anda jika anda merasa melakukan kesalahan. Meminta maaf tidak menurunkan wibawa anda sebagai guru. Beritahukan alasan anda dengan rasa kesal dan jujur ketika anda tidak dapat mengisi kelas atas sebab tertentu. Jadilah guru yang dirindukan siswa anda, dihormati siswa anda, bukannya ‘ditakuti’ mereka.  -----   Aye Leymakali

Jika bermanfaat silakan share di FB, Tweet maupun GPlus. Berikan saran, pendapat, kritik ataupun pertanyaan di blog ini lewat komentar Facebook atau Google

0 komentar