7 Ciri Guru Yang Paling Disukai Siswa ( Sumber Gambar Google ) |
Jabatan guru adalah profesi pilihan, bukan anugerah ! Maksudnya ?
Untuk menjadi seorang guru anda harus melalui dan memenuhi semua persyaratan
yang diperlukan misalnya kualifikasi pendidikan yang dimiliki harus jenis
pendidikan ‘ilmu keguruan’.
Jarang sekali atau mungkin belum pernah terjadi ada orang yang
menjadi guru karena mendapat anugerah atau pemberian orang lain. Seandainya pun
ada, toh si calon guru juga yang harus memilih bersedia atau tidak untuk
menerima jabatan itu.
Setelah menjadi seorang guru anda harus mengetahui atau bila
perlu memiliki ciri-ciri guru yang paling disukai siswa. Berikut ini adalah 7
ciri guru yang paling disukai siswa. Maaf, ini merupakan pengalaman pribadi
yang pernah saya alami sendiri :
1. Mudah Tersenyum
Siswa paling suka kepada guru yang mudah tersenyum. Lebih
menyenangkan lagi jika senyuman tersebut diselingi dengan sapaan. Guru yang
‘mahal’ senyum akan terkesan sangar dan sudah pasti tidak disukai siswa. Satu
pesan buat anda, walaupun siswa suka dengan guru yang mudah tersenyum, jangan
terlalu mengumbar senyum apalagi sampai senyum-senyum sendiri tanpa ada orang
lain di sekitar anda !
2.
Humoris
Belajar dengan
serius memang harus diutamakan. Tetapi jika dalam penyampaian materi ajar yang
dilakukan guru terlalu serius maka yang terjadi adalah siswa menjadi bosan.
Akibatnya tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan bisa-bisa tidak tercapai.
Selingi dengan humor ringan (jangan yang berat, anda bukan pelawak) ketika anda
menyampaikan materi yang serius agar pembelajaran menjadi mengasyikkan dan
siswa anda tetap fresh.
3.
Menguasai Bahan Ajar
Rupanya ada guru
yang kurang/tidak menguasai bahan ajar ? Ada ! Tanya saja pada diri kita
sendiri, terus jawab saja sendiri-sendiri (canda). Jujur, kita pasti pernah
menemukan sosok guru yang sedang menyampaikan bahan ajar di depan kelas dengan
bolak-balik melihat ke buku atau catatan yang ada di mejanya. Menurut anda,
bagaimana penilaian siswa terhadap guru yang demikian ?
4.
Berpenampilan Menarik
Ternyata ada guru
yang punya penampilan tidak menarik? Ada! Contohnya saya, saya hanya tampil
menarik di hadapan guru honor kami yang masih belia dan cantik! (canda).
Tampillah ‘gagah’ di hadapan siswa anda. Jangan nampak membungkuk, lamban,
seperti tak mandi pagi. Anda seorang guru tentu pernah ‘dicekoki’ dengan materi
pelayanan prima. Praktekkan! Jangan hanya di depan rekan sejawat atau dengan
masyarakat sekitar tapi lakukan di hadapan siswa anda, mudah-mudahan anda akan
menjadi guru yang di nantikan siswa jika anda tidak hadir ke sekolah karena
alasan tertentu.
5.
Menyampaikan Materi Lewat
Permainan
Saya pernah membuat
survey di kelasku dengan mengajukan beberapa pertanyaan sederhana, diantaranya
: “Pelajaran apa yang paling kamu sukai?” Apa jawaban dari mereka? Tanpa
sengaja mereka sepakat : “Penjas, Pak!” saya simpulkan bahwa ternyata mereka
lebih menyukai pelajaran yang disampaikan lewat permainan. Tantangan buat anda,
ciptakanlah teknik pembelajaran yang dalam cara menyampaikan materinya
dilakukan lewat permainan. Ingat! Bukan belajar sambil bermain, tapi bermain
untuk belajar yang benar-benar untuk belajar. Kalau anda belum mampu menemukan
teknik yang tepat seperti halnya saya, sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu
ajak keluar semua siswa anda. Sebagai tahap awal lakukan proses pembelajaran
dengan suasana santai misalnya di bawah pohon. Sayangnya cara seperti ini hanya
sesuai untuk jumlah siswa yang relatif sedikit.
6.
Memeriksa Setiap Tugas Yang
Telah Diberikan
Periksalah setiap
tugas yang anda berikan kepada siswa, jangan menunda, walaupun kerja tersebut
terasa memuakkan. Hargai jerih payah mereka. Berikan pujian dan penghargaan
yang wajar kepada siswa anda yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Jangan sekali-kali membunuhnya dengan mengatakan langsung kepadanya bahwa dia
‘bodoh’ ketika hasil kerjanya jelek, mungkin cara anda menyampaikan materi
belum sesuai untuknya. Anggap saja dia sedang lalo (lambat louding).
7.
Bertanggung Jawab (Berwibawa)
Bagian yang
terakhir ini gampang-gampang susah karena tanggung jawab yang sudah kental
biasanya agak sulit dipertahankan dan gampang mengendur. Ada guru yang tidak
bertanggung jawab? Tidak! Semua guru bertanggung jawab. Tapi besar kecilnya
tanggung jawab, itulah yang menjadi persoalan. Bertanggung jawablah anda pada
hal-hal kecil dan besar yang anda lakukan. Mintalah maaf kepada siswa anda jika
anda merasa melakukan kesalahan. Meminta maaf tidak menurunkan wibawa anda
sebagai guru. Beritahukan alasan anda dengan rasa kesal dan jujur ketika anda
tidak dapat mengisi kelas atas sebab tertentu. Jadilah guru yang dirindukan
siswa anda, dihormati siswa anda, bukannya ‘ditakuti’ mereka. ----- Aye
Leymakali
Jika bermanfaat silakan share di
FB, Tweet maupun GPlus. Berikan saran, pendapat, kritik ataupun pertanyaan di
blog ini lewat komentar Facebook atau Google
0 komentar