Zaman kian canggih, serba digital. Sekolah Menengah Kejuruan YKPP Bontang, Kalimantan Timur pun memanfaatkannya. Yakni, para siswa mengerjakan soal ujian semester memakai smartphone berbasis android atau iOS.

Saat awak klikbontang.com bertandang ke sekolah berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman RT 25 Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, Senin 5 Desember 2016 pagi tadi, pemandangan berbeda tampak terlihat di seluruh ruangan pelaksanaan ujian. Para pelajar ini tampak serius di hadapan smartphone mereka. Bukan sedang berselancar di dunia maya, namun mereka tampak serius mengerjakan soal-soal pilihan ganda melalui ponsel genggamnya.

Secara teknis, ujian kali ini tak memiliki perbedaan mencolok dengan ujian konvensional lainnya. Namun yang membedakan hanya media yang digunakan untuk mengerjakan soalnya saja. Berbekal keinginan mencoba dan tak pernah puas para tim IT SMK YKPP menggagas sebuah eksperimen dengan memanfaat kecanggihan teknologi dewasa ini.

“Memudahkan para siswa agar tidak ribet dalam mengerjakan ujian, nah kami 5 guru IT SMK YKPP coba-cobalah kami tanyakan ke siswa kira-kira sepakat apa tidak jika pengerjaan ujian nasional menggunakan Smartphone,” ungkap Hasdar Jaya salah satu guru IT SMK YKPP.

Bak gayung bersambut, para siswa serempak setuju dengan wacana tawaran tersebut, terlebih siswa tak perlu lagi repot-repot menyiapkan alat tulis seperti pensil 2b, penggaris UN dan penghapus. Cukup mengganti jawaban dengan mengKlik salah satu huruf yang dirasa benar jawaban sudah bisa terganti. Hasdar melanjutkan, ia bersama ke-4 rekannya melakukan pengembangan aplikasi pelaksanaan ujian nasional yang sudah ada di Android dan IOS.
“Kalau di Android ada di playstore banyak bertebaran dari beberapa pilihan untuk pelaksanaan ujian, kami coba aplikasi yang sudah ada tinggal kami perbaharui dan utak-atik sedikit,” ungkapnya.

Untuk teknis pengerjaan soal pada prinsipnya, lanjut Hasdar, siswa harus login terlebih dahulu lalu mengerjakan soal dan klik jawaban yang dianggap benar. Masing-masing siswa memiliki akun untuk mengerjakan soal mata pelajaran yang diujikan.

Dijelaskan, untuk smartphone berbasis android dan IOS mereka memiliki 5 server yang mampu menampung 250 client atau akun. Sedangkan bagi siswa yang memiliki spesifikasi di bawah rata-rata dipersilahkan membawa laptop. Bahkan, jika siswa tidak memiliki laptop, sekolah sudah menyediakan 70 unit komputer.
“Kalau PC dan laptop servernya 2 bisa yang kita tampung 150 client, sebenarnya bisa dua ratus cuman daya listrik yang terpakai cukup besar. Makanya ujian ini kami bagi dua sesi pagi dan siang,” jelas dia.

Hasdar mengaku, pelaksanaan Ujian Semester berbasis Komputer (USBK) tidak memiliki kendala berarti. Pasalnya, mayoritas siswa di sekolah telah menggunakan smartphone berbasis Android dan IOS.
“Mungkin bagi anak-anak yang smartphonenya memiliki aplikasi yang cukup besar makanya agak berat untuk menjalankan aplikasi ujian, jadi sebelum ujian kami kumpulkan semua HP anak-anak yang berat. Selain itu, kami juga sudah melaksanakan simulasi sebanyak dua kali sebelum ujian ini,” ungkapnya.

Kendala lain adalah tidak semua siswa memiliki Handphone Smartphone atau pun Laptop, untuk mengantisipasi ini pihak sekolah tidak memaksakan siswanya. Sebab sekolah telah menyiapkan 70 unit komputer agar memudahkan siswa dalam mengikuti ujian.

Ia melanjutkan, selain lebih memudahkan para siswa untuk mengerjakan soal, dengan menggunakan aplikasi ujian di smartphone para siswa juga tidak bisa melakukan kecurangan, selain soal-soal yang diacak, para siswa juga tidak bisa membuka aplikasi pencarian google.
“Paket datanya kami sudah matikan semua, jadi ketika login pengerjaan soal mereka tidak bisa membuka aplikasi apapun selain aplikasi ujian,” tandasnya.

Sumber: http://bisnis.liputan6.com

0 komentar