Info Pendidikan -  David Moto Lele  terlihat seperti guru-guru pada umumnya. Namun, siapa sangka bahwa bapak satu ini yang masih menyandang status single adalah Kepala Sekolah Termuda di daerah kabupaten Sumba Barat. Tak hanya termuda, David Moto Lele juga menjadi guru teladan yang patut dicontohi dari beliau masih menjadi seorang guru biasa di SMP Negeri 5 Loli kabupaten Sumba Barat.
Lahir  di Sumba Barat, tanggal 30 januari 1985, David Moto Lele sudah tak asing lagi bagi masyarakat kabuapten Sumba Barat khususnya di dunia pendidikan. Sebab, hampir sebagian kehidupannya didedikasikan dengan tulus untuk memajukan pendidikan di Sumba Barat.
http://ayeleymakali.blogspot.co.id/2016/05/kepala-sekolah-termuda-di-kabupaten.html
foto pada saat pengambilan pernyataan US dan UN 2016
Setelah tamat SMA Negeri 1 Waikabubak, David Moto Lele lantas melanjutkan dengan masuk di Universitas Teknologi Jokyakarta.  Tak puas hanya S-1, dia lalu melanjutkan pendidikan S-2, di Universitas Negeri Semarang  jurusan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan yang beliau telah resmi terdaftar dan akan melakukan aktifitasnya sebagai mahasiswa S-2 pada bulan juli 2016.


http://ayeleymakali.blogspot.co.id/2016/05/kepala-sekolah-termuda-di-kabupaten.html
Selama mengajar, dia mengaku terus berkarya menghasilkan perubahan-perubahan baik dalam tugas di sekolah maupun di masyarakat.  Dengan penuh talenta dan memiliki kepribadian saling membantu, melancarkan proses pendidikan di sekolah, bahkan di dunia kerohaniaanpun beliau turut mengambil bagian dan memberikan kontribusi kepada agama Kristen yang beliau yakini demi kerukunan umat beragama di Sumba Barat.

Pada 18 Juli 2014, David Moto Lele dilantik secara resmi menjadi kepala sekolah pada usianya ke-29 tahun.  " Kepala sekolah termuda dan ditempatkan di SMP Negeri 6 kecamatan Tanarighu,  
Diakuinya, secara psikologis memang tidak mudah memimpin satu sekolah yang usia guru-gurunya jauh lebih tua. Namun, baginya, itu merupakan tantangan dan harus dihadapi.
http://ayeleymakali.blogspot.co.id/2016/05/kepala-sekolah-termuda-di-kabupaten.html
"Saya mengutamakan kebersamaan dan kekeluargaan. Kalau sudah namanya keluarga pasti akan saling membantu dan komunikasi terjalin dengan baik," tegas dia. 
http://ayeleymakali.blogspot.co.id/2016/05/kepala-sekolah-termuda-di-kabupaten.html
Foto bersama orang tua dan siswa yang bermasalah 
Beberapa prestasi dan penghargaan yang telah diraih siswa-siswi SMP Negeri 6 Tana Righu dalam mengikuti kejuaran semenjak beliau menjadi kepala sekolah di antaranya :
Ø  Juara 1 lomba O2SN matapelajaran matematika tingkat kabupaten Sumba Barat tahun 2016 – atas nama siswa David Ana Rato
Ø  Mengirim 3 Siswa Jambore daerah tahun 2015 di Ngada
Ø  Mempersiapkan 2 siswa sebagai peserta Jambore Nasional di Cibubur tahun 2016
Ø  Mendapat piagam penghargaan integritas UN tertinggi tahun 2015
http://ayeleymakali.blogspot.co.id/2016/05/kepala-sekolah-termuda-di-kabupaten.html
Foto bersama siswa SMP Negeri 6 Tana Righu
Dalam mengajar, David Moto Lele menerapkan kepada rekan-rekan guru di SMP Negeri 6 Tana Righu yakni mengajar dengan hati bukan dengan lidah. Mengajar dengan hati menciptakan situasi agar siswa bisa nyaman dan senang.  Ketika siswa merasa nyaman dan senang, maka pelajaran sesulit apa pun akan mudah diterima. "Tidak ada siswa yang bodoh, yang ada adalah siswa yang tidak punya kesempatan diajar oleh guru yang kreatif dengan metode yang tepat," kata David Moto Lele.

Semoga cerita dari seorang David Moto Lele diatas dapat memotivasi serta menginspirasi kita sebagai orang yang telah dipercayai manjadi seorang guru demi memajukan pendidikan di kabupaten Sumba Barat Tercinta Ini. ( Aye Leymakali )

0 komentar