Kemendikbud --- Rapat Kerja (Raker) Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR-RI) dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di Gedung
Nusantara I Senayan Jakarta, Senin siang (11/4/2016) membahas sejumlah program
prioritas di bidang pendidikan dan kebudayaan. Hal-hal yang dibahas pada raker
tersebut meliputi realisasi pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara
(APBN) tahun 2016, persiapan pembahasan Rancangan APBN Perubahan (APBN-P) tahun
2016, pelaksanaan ujian nasional 2016, dan Kurikulum 2013. Raker dipimpin Ketua
Komisi X DPR-RI, Tauku Rifky Harsya dan dihadiri 32 anggota Komisi X. Mendikbud
Anies Baswedan hadir didampingi pejabat eselon I dan II di Lingkungan
Kemendikbud.
Program Prioritas Mendikbud Berdasarkan Hasil Rapat Dengan Komisi X DPR |
Mendikbud Anies Baswedan dalam paparannya menyebutkan bahwa
realisasi anggaran per 10 April 2016 sebesar 6,3 persen, namun Mendikbud
optimis target serapan anggaran pada triwulan pertama akan tercapai.
"Angka ini (6,3 persen) masih di bawah target, namun dalam 20 hari ke
depan akan ada penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP), pencetakan
Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta bantuan-bantuan untuk satuan pendidikan dan
lembaga masyarakat, jadi insya Allah dalam 20 hari kedepan kita akan bisa
mendekati realisasi yang kita targetkan," kata Anies.
Terkait dengan APBN-P, Menteri Anies menjelaskan bahwa terjadi
perubahan asumsi makro yang menyebabkan pemotongan belanja negara sesuai
keputusan Kementerian Keuangan, yang mengharuskan Kemendikbud melakukan
sejumlah efisiensi. Namun anggaran fungsi pendidikan tetap dipertahankan di
atas 20 persen. Sumber-sumber penghematan yang diusulkan adalah hal-hal
penunjang seperti kendaraan dinas, perjalanan dinas, paket meeting, pengadaan
tanah baru, serta pembangunan gedung baru.
"Dalam kebijakan pemotongan ini, kami tetap mengamankan
tunjangan gaji, tunjangan untuk guru, dan mengamankan kegiatan prioritas
pemerintah yang terkait dengan Nawacita, mengamankan biaya operasional
pendidikan," kata Mendikbud.
Mendikbud dalam kesempatan raker tersebut juga menjelaskan tentang pelaksanaan UN 2016. Untuk UN berbasis kertas dan pensil (UNKP), pencetakan dan distribusi naskah soal berjalan lancar dan sesuai rencana. Pelaksanaan UN Berbasis Komputer (UNBK) juga berjalan lancar meskipun ada sejumlah kendala teknis yang masih dapat diatasi.
Mendikbud dalam kesempatan raker tersebut juga menjelaskan tentang pelaksanaan UN 2016. Untuk UN berbasis kertas dan pensil (UNKP), pencetakan dan distribusi naskah soal berjalan lancar dan sesuai rencana. Pelaksanaan UN Berbasis Komputer (UNBK) juga berjalan lancar meskipun ada sejumlah kendala teknis yang masih dapat diatasi.
"Persiapan ujian nasional sudah diisi dengan hal-hal yang
rasional yaitu belajar, bukan kegiatan-kegiatan yang irasional. Pembagian
piagam integritas yang diterima bulan Februari lalu cukup membantu membuat
suasana berubah. Sejauh ini, pengaduan tentang pelaksanaan UN menurun
signifikan", kata Anies.
Terkait dengan Kurikulum 2013, Anies menjelaskan bahwa prioritas
saat ini menyinkronkan ide, dokumen, dengan implementasi Kurikulum 2013.
"Substansi yang kami perbaiki, pertama keselarasan kompetensi inti dan
kompetensi dasar, kompleksitas pembelajaran kami tata kembali, taksonomi cara
berfikir antar jenjang sudah kami perbaiki, dan perbaikan penerapan proses
berfikir. Hasil perbaikan sudah kami selesaikan," kata Mendikbud. Sekolah
nantinya bisa mengembangkan silabusnya sendiri, dan pemerintah menetapkan
kompetensi inti dan kompetensi dasar, serta menyiapkan rujukannya.
Sejumlah anggota Komisi X DPR-RI memuji pelaksanaan UN tahun
ini, terutama kesuksesan pelaksanaan UNBK. "Saya mengapresiasi pelaksanaan
UN tahun ini, tidak ada keterlambatan distribusi soal, serta UN berbasis
komputer berjalan baik," kata Popong Otje Djundjunan. Anggota Komisi X
dari daerah pemilihan Lampung I, Isma Yatun, menambahkan, pemerintah harus
lebih memberi perhatian kepada peserta UN yang berkebutuhan khusus misalnya
naskah soal dengan huruf Braile untuk tunanetra.
Sumber : http://www.kemdikbud.go.id
0 komentar