Gunakan Teknologi Sebagai Sarana Dan Bukan Sebagai Tujuan Untuk Mendukung Proses Pembelajaran
Info Pendidikan- - - Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan lokakarya
bertemakan teknologi dan pendidikan, “From
Silicon Valley to Indonesia: Teaching and Learning with Technology”. Lokakarya ini mengangkat tema tentang
penggunaan teknologi informasi dalam proses pembelajaran.
Gunakan Teknologi Sebagai Sarana Dan Bukan Sebagai Tujuan |
Lokakarya “From
Silicon Valley to Indonesia: Teaching and Learning with Technology” menghadirkan Rushton Hurley, Direktur Eksekutif
NextVista.org sebagai instruktur, yang menjabarkan mengenai pendidikan dengan
menggunakan teknologi. Hurley menjelaskan bagaimana sikap dan tindakan seorang
pengajar dalam menghadapi kemunculan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar.
“Gunakan teknologi sebagai sarana dan bukan sebagai
tujuan. Karena dalam belajar mengajar itu memerlukan perubahan, artinya bahwa
selalu ada tempat untuk berkembang. Tidak hanya berubah karena tuntutan saja,”
kata Hurley di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, Senin (1/8/2016). Materi yang
disampaikan oleh Hurley selengkapnya dapat diakses di laman: http://tinyurl.com/RH-indonesia16.
Lokakarya semacam ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan Balitbang Kemendikbud dalam rangka menjalin hubungan baik dengan berbagai institusi pendidikan bertaraf global. “Acara semacam ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk berbagi mengenai pendidikan dari segi global, mencoba berbagi permasalahan yang dihadapi dan mencoba mencari solusinya bersama,” terang Nizam, pelaksana tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud.
Lokakarya semacam ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan Balitbang Kemendikbud dalam rangka menjalin hubungan baik dengan berbagai institusi pendidikan bertaraf global. “Acara semacam ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk berbagi mengenai pendidikan dari segi global, mencoba berbagi permasalahan yang dihadapi dan mencoba mencari solusinya bersama,” terang Nizam, pelaksana tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud.
Lokakarya “From Silicon
Valley to Indonesia: Teaching and Learning with Technology” diselenggarakan bekerja sama dengan Foothill
& De Anza Colleges California. Vinita Bali, Dekan International Students at
Foothill-De Anza Colleges, menawarkan hubungan baik dengan pemerintah Indonesia
dalam hal mengajar dengan menggunakan teknologi, seperti yang Foothill & De
Anza Colleges lakukan selama ini.
Dalam lokakarya tersebut, Direktur Eksekutif KCI
(Krause Center for Information), Gay Krause Executive Director juga
menyatakan hal sama dengan Vinita Bali. “Dengan senang hati KCI of Foot College
akan berbagi praktik terbaiknya dengan guru Indonesia mengenai pengintegrasian
teknologi untuk mengubah belajar mengajar yang fundamental,” katanya.
Lokakarya dihadiri oleh perwakilan dari beberapa
perguruan tinggi, guru, dan pelajar dari berbagai institusi pendidikan di
Indonesia. Nenden, guru Bahasa Inggris di SMPN 3 Tangerang Selatan, menjadi
salah satu peserta lokakarya. Ia mengatakan, dengan mengikuti lokakarya ini
dapat menambah wawasan dan meningkatkan motivasinya untuk mengajar lebih baik
lagi. Dalam mengajarkan mata pelajaran Bahasa Inggris kepada peserta didiknya,
ia juga telah memanfaatkan teknologi informasi, misalnya dengan menggunakan laptop dan
infokus. Menurutnya, penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar dapat
mempermudah proses pembelajaran dan membuat siswa lebih fokus.
“Tapi memang harus ada persiapan. Misalnya mengunduh
materi pembelajaran, seperti gambar, video, atau audio. Jadi guru harus bisa
meluangkan waktu supaya tepat sasaran untuk peserta didik di tiap tingkatan.
Misalnya untuk kelas 7 beda dengan kelas 8, “katanya.
Sumber : http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016
0 komentar