Nusa Tenggara Timur memyambut gembira kegiatan promosi acara Tour de
Flores (TdF) yang digelar 16-26 Mei 2016 sebagai upaya mempromosikan pariwisata
Flores, kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Parektif NTT, Welly Rame Rohimone.
"Kegiatan balap sepeda internasional
tahunan yang dipadukan dengan kegiatan wisata di Flores, Nusa Tenggara Timur
itu merupakan media promosi pariwisata daerah-daerah di kepulauan Flores,"
katanya kepada Antara di Kupang,
Ia mengatakan Tour de Flores dengan tagline
"Explore the Amazing Land" yang berawal dari Larantuka, ibu kota
Kabupaten Flores Timur dan berakhir di Labuan Bajo, ibu Kota Kabupaten
Manggarai Barat itu juga merupakan ajang "sport tourism" (wisata
olahraga) yang diinisiasi oleh pemerintah daerah setempat.
Kegiatan yang telah diluncurkan Kementerian
Pariwisata itu akan menempuh jarak 743 km yang dibagi menjadi lima etape dari
Larantuka ujung Timur Pulau Flores hingga berakhir di Labuan Bajo, ujung Barat
Pulau Flores dan direncanakan berlangsung pada 18-27 Mei 2016.
Karena itu kata dia pihaknya sangat mendukung
Tour de Flores dengan menyediakan berbagai fasilitas bagi para peserta selama
melintasi titik-titik tour yang tentunya berdampak pada aktivitas masyarakat
untuk memajukan pariwisata di Flores.
Apalagi katanya akan melibatkan sekitar 230
pembalap sepeda dunia yang pernah mengikuti kejuaraan lomba balap sepeda di
ajang Tour de France di Prancis, Tour de Langkawi di Malaysia, Tour de
Singkarak di Sumatera Barat, dan Tour de Ijen di Bayuwangi, akan hadir di
Flores.
Sehingga katanya berdasarkan jadwal panitia,
sebelum hari lomba, para peserta balap diajak menyaksikan atraksi penangkapan
ikan paus di Lembata, dan usai etape terakhir, para pembalap dibawa ke Komodo.
"Peserta lomba terdiri dari atlit sepeda
internasional yang merupakan anggota UCI (20 tim dengan total 200 orang), atlit
sepeda nasional (2 tim, 20 orang), dan atlit sepeda NTT (1 tim, 10 orang),
sehingga total peserta lomba 230 orang," jelas dia.
Untuk maksud tersebut Pemerintah Nusa Tenggara
Timur terus membenahi sejumlah titik sebagai destinasi utama pariwisata
nasional dengan titik fokus pada infrastruktur, perhotelan dan sumber daya
manusia untuk benar-benar menjadi daerah tujuan wisata dunia.
"Infrastruktur dibangun untuk memperlancar
aksesiblitas menuju destinasi Perhotelan untuk akomodasi dan kenyamanan serta
SDM untuk pelayanan yang cepat dan tepat dan sadar wisata di lokasi
setempat," katanya.
Karena Flores sendiri terutama Labuan Bajo
dengan Taman Nasional Komodonya merupakan satu dari 10 destinasi wisata utama
yang akan dikembangkan pemerintah.
Hal ini karena Labuan Bajo sebagai pintu masuk
wisatawan nusantara dan mancanegara menuju destinasi lain di NTT, sehingga
pembenahannya harus lebih fokus dan prioritas pada destinasi itu sendiri dengan
aspek utamanya adalah infrastrutur, sarana prasarana perhotelan dan kesehatan
serta sumber daya manusia," katanya.
Selain aspek-aspek itu, pihak Dinas Pariwisata
NTT juga tetap menyosialisasikan Sapta Pesona Wisata dengan menekankan promosi
yang efektif dan efesien seagai kelanjutan sejak ditetapkannya Komodo sebagai
salah satu "The new seven Wonders of Nature" (tujuh keajaiban alam
yang baru).
"Ini dimaksudkan untuk menjadikan NTT
sebagai pintu masuk pariwisata Indonesia selain Bali, NTB dan 10 kawasan
kepulauan lainnya yang sudah sangat dikenal selama ini," katanya.
Karena bagaimanapun kata dia, harus diakui
keberadaan komodo (Varanus komodoensis) di Taman Nasional Komodo yang meliputi
tiga pulau yaitu Rica, Padar dan Komodo, telah menarik perhatian dunia sebagai
species purba yang masih tersisa saat ini.
"Momentum ini kemudian dimanfaatkan denganmenggelar berbagai ajang nasional maupun internasional sebagai jembatan bagiNTT menuju destinasi unggulan diantaranya tour de Flores terdiri atas dua acarapokok, yakni wisata dan balap sepeda internasional. Acara wisata diisi dengankegiatan mengunjungi objek wisata alam, acara budaya, bazaar, dan pestarakyat," katanya.
Sumber : ANTARA News.
0 komentar